Rabu, 30 Januari 2013

Sosialisasi Pangan Dini



Diera moderen seperti sekarang ini masyarakat menginginkan segala sesuatu hal yang instan, yang tidak perlu waktu atau tenaga lebih sebelum menggunakan atau mengkonsumsinya. Hal ini juga terjadi pada berbagai hal yang mana dalam hal ini adalah terkait pangan dan yang untuk lebih spesifik adalah jajanan yang sangat disenangi anak-anak sekolah atau yang masih berada pada usia dini.
            Anak-anak pada umumnya sangat menyenangi jajanan-jajanan diberbagai tempat tanpa menyadari bahaya yang mengintai. Makanan atau minuman yang berwarna terang pada umunya adalah warna makanan atau minuman yang sangat disukai anak-anak, karna bagi mereka hal ini sangat menarik dan menggiurkan, namun seharusnya hal ini justru indikasi untuk menghindari dan tidak mengkonsumsinya, karna hal ini sudah tentu mengandung zat yang seharusnya tidak diperuntukkan pada makanan atau minuman.
            Dampak negatif bagi kesehatan sudah tentu menjadi resiko dari hal ini, namun jjika demikian siapa yang harus dipersalahkan. Hal ini sebenarnya bukanlah hanya semata-mata menjadi tanggungjawab atau para pemangku kebijakan akan hal ini, namun sebaliknya hal ini adalah tanggung jawab dari semua pihak, baik pemangku kebijakan, pedagang, orang tua, guru dan yang lainnya. Namun yang harusnya paling berperan penting adalah orang—orang yang terdekat dengan anak itu sendiri, yaitu orang tua. Tapi sangat disayangkan, sangat banyak orang tua yang tidak mengetahui akan hal ini yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan akan hal ini.
            Dalam UU NO 18 Tentang Pangan Pasal 67 ayat 1 dan 2 telah ditegaskan
Keamanan Pangan diselenggarakan untuk menjaga Pangan tetap aman, higienis, bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Keamanan Pangan dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Namun sangat banyak pedagang yang mengabaikan hal ini. Alih-alih mengikuti aturan, banyak pedagang dengan sengaja menambahkan zat berbahaya kedalam makanan atau minuman yang dijual hanya karena memikirkan keuntungan semata, tanpa memikirkan dampak negatifnya kepada banyak orang yang akan mengkonsumsinya.
            Keprihatinan ini menjadi suatu awal dari sebuah pemikiran bagi Lso. HMPPI Komisariat Universitas Jambi untuk melakukan sesuatu yang nantinya bisa mengurangi resiko bahaya ini sehingga generasi dini bangsa indonesia yang saat ini menjadi anak-anak sekolah di Wilayah Jambi bisa menjadi generasi yang cerdas. Hal ini kami wujudkan dalam bentuk sosialisasi kepada anak-anak sekolah terkait bahaya jajanan anak-anak serta pola hidup yang sehat.
            Kegiatan ini merupakan program kerja Lso HMPPI Komisariat Universitas Jambi yang dilakukan sejak bulan november tahun 2012 lalu. Mau tau bagaimana bagaimana aksi kami? Yukkkkk disimak....
            Hingga saat ini kegiatan ini sudah kami lakukan di lima sekolah yang ada di wilayah Jambi antara lain adalah YP Nurul Yaqin, SDN 73, SD Adhyaksa 1, SDN 211 dan SDN 202.  Hal ini memang masih sangat jauh dari target kami, karena dalam program sendiri adalah minimal 15 sekolah ddalam periode 2012-2013. Namun ini hal ini sudah menjadi suatu kebanggan bagi kami karna untuk bulan ini sendiri kita bisa melakukannya di tiga sekolah yang berbeda.
            Mekanisme dari sosialisasi ini sendiri, yaitu, kami menyampaikan materi terkait bahaya-bahaya pada jajanan, zat-zat yang berbahaya tersebut dan bagaimana cara-cara untuk mengidentifikasinya serta dampak negatif yang bisa ditimbulkannya. Dalam hal ini kita tidak ingin meresahkan anak-anak, untuk itu kita juga menyampaikan bagaimana pola hidup sehat dan jajanan-jajanan seperti apa yang bisa mereka konsumsi. Untuk memaksimalkan penyampaian ini, kami juga mengadakan simulasi yang langsung menggunakan properti terkait, seperti masalah sanitasi, pemanis, pewarna serta makanan yang sehat.
            Kegiatan ini diikuti anak-anak sekolah dengan berbagai keseruan mereka, karena dalam celah-celah kegiatan kita juga melakukan games-games ringan untuk menghindari kejenuhan mereka. Semua anak-anak sekolah yang menjadi sasaran sosialisasi sangat antusias akan kegiatan ini, yang mana pada penghujung materi mereka  selalu bersemangat untuk bertanya kepada teman-teman team yang menyampaikan materi. Salah satu sekolah yang sangat berkesan bagi sayan adalah SD Adhyaksa 1 kota Jambi, yang mana ketika  penyampaian materi, dengan tekunnya anak-anak mencatat materi yang disampaikan teman-teman team. Disekolah ini juga kita berkesempatan untuk memperkenalkan HMPPI kepada masyarakat jambi lewat jekTV yang bersedia menayangkan kegiatan ini dalam acara School on Tv. (Tx to jekTV... J )
            Saya selalu tersenyum manis setiap kali kegiatan ini berakhir dan tidak sabar untuk sekolah berikutnya, melakukan sesuatu terhadap masyarakat seperti ini bagi saya sesuatu hal yang sangat luar biasa, utnuk itu saya selalu bersemangat dengan kegiatan ini,, dan sebagai Co. Lso, saya juga berupaya sebisa mungkin untuk menularkan semangat ini bagi teman-teman team Lso, beruntung sekali mereka juga adalah orang-orang yang sangat luar biasa, semangat tak pernah padam oleh letih. Hal lain yang sangat berkesan bagi saya adalah diakhir kegiatan kami selalu mengajak anak-anak sekolah untuk bersama mengucapkan kalimat yang selalu dipekik-pekikkan oleh HMPPI diseluruh Indonesia. Ikutan juga ya.....
Salam HMPPI....
Peduli, Nyata, Berkelanjutan...


by: Mangara P Sirait (Co.Lso. HMPPI Kom Unja)

Tidak ada komentar: