Diera
moderen seperti sekarang ini masyarakat menginginkan segala sesuatu hal yang
instan, yang tidak perlu waktu atau tenaga lebih sebelum menggunakan atau
mengkonsumsinya. Hal ini juga terjadi pada berbagai hal yang mana dalam hal ini
adalah terkait pangan dan yang untuk lebih spesifik adalah jajanan yang sangat
disenangi anak-anak sekolah atau yang masih berada pada usia dini.
Anak-anak pada umumnya sangat
menyenangi jajanan-jajanan diberbagai tempat tanpa menyadari bahaya yang
mengintai. Makanan atau minuman yang berwarna terang pada umunya adalah warna
makanan atau minuman yang sangat disukai anak-anak, karna bagi mereka hal ini
sangat menarik dan menggiurkan, namun seharusnya hal ini justru indikasi untuk
menghindari dan tidak mengkonsumsinya, karna hal ini sudah tentu mengandung zat
yang seharusnya tidak diperuntukkan pada makanan atau minuman.
Dampak negatif bagi kesehatan sudah
tentu menjadi resiko dari hal ini, namun jjika demikian siapa yang harus
dipersalahkan. Hal ini sebenarnya bukanlah hanya semata-mata menjadi
tanggungjawab atau para pemangku kebijakan akan hal ini, namun sebaliknya hal
ini adalah tanggung jawab dari semua pihak, baik pemangku kebijakan, pedagang,
orang tua, guru dan yang lainnya. Namun yang harusnya paling berperan penting
adalah orang—orang yang terdekat dengan anak itu sendiri, yaitu orang tua. Tapi
sangat disayangkan, sangat banyak orang tua yang tidak mengetahui akan hal ini
yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan akan hal ini.
Dalam
UU NO 18 Tentang Pangan Pasal 67 ayat 1 dan 2 telah ditegaskan
Keamanan Pangan diselenggarakan
untuk menjaga Pangan tetap aman, higienis, bermutu, bergizi, dan tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Keamanan Pangan dimaksudkan untuk
mencegah kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Namun sangat banyak
pedagang yang mengabaikan hal ini. Alih-alih mengikuti aturan, banyak pedagang
dengan sengaja menambahkan zat berbahaya kedalam makanan atau minuman yang
dijual hanya karena memikirkan keuntungan semata, tanpa memikirkan dampak
negatifnya kepada banyak orang yang akan mengkonsumsinya.
Keprihatinan ini menjadi suatu awal
dari sebuah pemikiran bagi Lso. HMPPI Komisariat Universitas Jambi untuk
melakukan sesuatu yang nantinya bisa mengurangi resiko bahaya ini sehingga
generasi dini bangsa indonesia yang saat ini menjadi anak-anak sekolah di
Wilayah Jambi bisa menjadi generasi yang cerdas. Hal ini kami wujudkan dalam
bentuk sosialisasi kepada anak-anak sekolah terkait bahaya jajanan anak-anak
serta pola hidup yang sehat.
Kegiatan ini merupakan program kerja
Lso HMPPI Komisariat Universitas Jambi yang dilakukan sejak bulan november
tahun 2012 lalu. Mau tau bagaimana bagaimana aksi kami? Yukkkkk disimak....
Hingga saat ini kegiatan ini sudah
kami lakukan di lima sekolah yang ada di wilayah Jambi antara lain adalah YP
Nurul Yaqin, SDN 73, SD Adhyaksa 1, SDN 211 dan SDN 202. Hal ini memang masih sangat jauh dari target
kami, karena dalam program sendiri adalah minimal 15 sekolah ddalam periode
2012-2013. Namun ini hal ini sudah menjadi suatu kebanggan bagi kami karna
untuk bulan ini sendiri kita bisa melakukannya di tiga sekolah yang berbeda.
Mekanisme dari sosialisasi ini
sendiri, yaitu, kami menyampaikan materi terkait bahaya-bahaya pada jajanan,
zat-zat yang berbahaya tersebut dan bagaimana cara-cara untuk
mengidentifikasinya serta dampak negatif yang bisa ditimbulkannya. Dalam hal
ini kita tidak ingin meresahkan anak-anak, untuk itu kita juga menyampaikan
bagaimana pola hidup sehat dan jajanan-jajanan seperti apa yang bisa mereka
konsumsi. Untuk memaksimalkan penyampaian ini, kami juga mengadakan simulasi
yang langsung menggunakan properti terkait, seperti masalah sanitasi, pemanis,
pewarna serta makanan yang sehat.
Kegiatan ini diikuti anak-anak
sekolah dengan berbagai keseruan mereka, karena dalam celah-celah kegiatan kita
juga melakukan games-games ringan untuk menghindari kejenuhan mereka. Semua
anak-anak sekolah yang menjadi sasaran sosialisasi sangat antusias akan
kegiatan ini, yang mana pada penghujung materi mereka selalu bersemangat untuk bertanya kepada
teman-teman team yang menyampaikan materi. Salah satu sekolah yang sangat
berkesan bagi sayan adalah SD Adhyaksa 1 kota Jambi, yang mana ketika penyampaian materi, dengan tekunnya anak-anak
mencatat materi yang disampaikan teman-teman team. Disekolah ini juga kita
berkesempatan untuk memperkenalkan HMPPI kepada masyarakat jambi lewat jekTV
yang bersedia menayangkan kegiatan ini dalam acara School on Tv. (Tx to
jekTV... J
)
Saya selalu tersenyum manis setiap
kali kegiatan ini berakhir dan tidak sabar untuk sekolah berikutnya, melakukan
sesuatu terhadap masyarakat seperti ini bagi saya sesuatu hal yang sangat luar
biasa, utnuk itu saya selalu bersemangat dengan kegiatan ini,, dan sebagai Co.
Lso, saya juga berupaya sebisa mungkin untuk menularkan semangat ini bagi
teman-teman team Lso, beruntung sekali mereka juga adalah orang-orang yang
sangat luar biasa, semangat tak pernah padam oleh letih. Hal lain yang sangat
berkesan bagi saya adalah diakhir kegiatan kami selalu mengajak anak-anak
sekolah untuk bersama mengucapkan kalimat yang selalu dipekik-pekikkan oleh
HMPPI diseluruh Indonesia. Ikutan juga ya.....
Salam
HMPPI....
Peduli,
Nyata, Berkelanjutan...
by: Mangara P Sirait (Co.Lso. HMPPI Kom Unja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar